Hubungan Sosial Antarumat Beragama

Saya merasa sangat bersyukur dan bangga telah menempuh pendidikan di Prodi SAA. Selama perkuliahan, saya mendapatkan banyak ilmu berharga terutama tentang hubungan sosial antarumat beragama, teman-teman yang suka ngobrol dan diskusi pasti sangat menikmati suasana belajar di jurusan ini. Wawasan kita semakin terbuka karena mempelajari berbagai agama, konflik-konflik yang pernah terjadi di masyarakat, dan upaya yang bisa dilakukan untuk mendamaikannya.

Bagi adik-adik yang sekarang sudah SMA/MA kelas XII, dan penasaran sampai mana batas toleransi seorang muslim, hukum fiqih yang berkaitan dengan hubungan antarumat beragama, Prodi SAA pilihan yang tepat sebagai tempat belajar dan diskusi.

Tapi ingat! Diskusi bukan hanya tentang mengemukakan pendapat tetapi juga tentang mendengarkan pendapat.

Muhammad Najib Asfa, S.Ag

(Pengajar Rumah Tahfizh Qur'an Al Azhar Al Syarif Manarap & Tutor UPB Tahsin UIN Antasari Banjarmasin)

Menjaga Kerukunan Umat Beragama

Studi Agama-Agama (SAA) merupakan wadah belajar yang sangat membantu sekali dalam menjaga kerukunan umat beragama dan untuk menjaga kesatuan NKRI yang mana mahasiswa dapat belajar tentang berbagai ilmu agama khususnya agama yang resmi di Indonesia serta aliran-aliran yang berkembang di Indonesia.

Harapan bagi calon mahasiswa janganlah takut untuk belajar dan kita belajar di SAA bukan untuk meyakini agama orang lain tetapi agar kita tahu bagaimana cara kita menghargai sudut pandang orang lain.

Ahmad Razikin Wijaya, S.Ag

(Wakil Kepala Madrasah Ibtidaiyah Yanabi Banjarmasin)

Toleran dan Menghargai Perbedaan

Selama kuliah di Studi Agama-Agama, saya merasa sangat beruntung bisa belajar dari para ahli di bidangnya. Mereka tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, tetapi juga mengajak kami untuk berpikir kritis dan menganalisis berbagai fenomena keagamaan. Selain itu, kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti studi banding dan seminar juga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan.

Saya sangat terkesan dengan atmosfer akademik di Prodi Studi Agama-Agama. Diskusi-diskusi yang berlangsung di kelas selalu menarik dan membuat saya semakin penasaran untuk menggali lebih dalam tentang agama. Selain itu, teman-teman satu kelas juga berasal dari berbagai latar belakang, sehingga saya bisa belajar banyak hal dari mereka. Belajar Studi Agama-Agama tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan saya, tetapi juga membentuk karakter saya. Saya menjadi lebih terbuka, toleran, dan menghargai perbedaan. Ilmu yang saya dapatkan di sini sangat bermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hari, baik dalam bermasyarakat maupun dalam beragama.

Dewi Agustina, S.Ag

(Content Creator & Pendiri Komunitas Harat Inggris)

Tempat Diskusi yang Nyaman dan Menjungung Nilai-Nilai Humanis

Dimulai dari kegelisahan dalam hal fenomena pembangunan yang diwarnai oleh panorama islami acapkali merongrong non muslim, minoritas, bahkan perempuan.

Akar rumput menjadi acuan dalam melihat beragam pemicu ketegangan, dimana aktor-aktor agama juga ikut andil dalam meracuni pemikiran dengan jurus prasangka negatif, kecurigaan, ujaran kebencian dan beragam sikap yang menimbulkan kesalahpahaman antarumat beragama.

Untuk menjaga kondisi aman dan damai serta rukun tersebut peran semua pihak sangat diharapkan terutama diri sendiri yang paling dekat. Hal ini kemudian menjadi tantangan yang cukup besar pada kohesi sosial.

Ketidaksiapan menerima dan berinteraksi menjadi respon yang tabu, hal ini dikonfirmasi oleh sikap-sikap intoleransi dan judge terhadap yang berbeda adalah kafir atau sesat.

Miskinnya ilmu tentang agama menjadi dasar meningkatnya radikalisme di Indonesia, dalam hal ini tidak hanya para pemimpin dan tokoh agama, seyogyanya semua elemen harus dapat memberikan sumbangsihnya terhadap kenyataan adanya perbedaan yang hakiki. Harapan nya semoga SAA akan terus menjadi tempat belajar nilai-nilai humanis dan ruang aman merealisasikan marwah studi agama-agama untuk siapapun.