Prodi Agama-Agama Laksanakan Kegiatan Monitoring Tugas Akhir untuk Mahasiswa Semester Akhir

Prodi Agama-Agama Laksanakan Kegiatan Monitoring Tugas Akhir untuk Mahasiswa Semester Akhir
Program Studi Agama-Agama melaksanakan kegiatan Monitoring Tugas Akhir bagi mahasiswa semester akhir. Kegiatan ini bertujuan memberikan arahan, motivasi, serta solusi agar mahasiswa dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan tidak mengalami kendala administrasi maupun akademik.
Dalam sesi pengarahan, Dr. Ahmad, S.Ag., M.Fil.I., selaku Ketua Jurusan Prodi Studi Agama-Agama menekankan pentingnya menyusun prioritas dan menjaga kedisiplinan dalam penyelesaian skripsi. Beliau mengingatkan mahasiswa yang menunda skripsi karena alasan bekerja, bahwa pekerjaan sementara hanya bisa mencukupi kebutuhan dalam waktu singkat, sementara kewajiban membayar UKT terus berjalan. Oleh karena itu, lebih baik menyelesaikan skripsi terlebih dahulu, baru kemudian fokus bekerja.
“Target penyelesaian skripsi usahakan hanya 1–2 bulan, misalnya Agustus dan September. Dengan begitu, mahasiswa bisa ikut wisuda tahun ini. Jika menunda hingga Oktober–November, kemungkinan baru bisa wisuda April tahun depan, sehingga kesempatan untuk segera memiliki ijazah guna melanjutkan kerja atau studi terlewat,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan agar mahasiswa tidak menghindari kampus terlalu lama. “Jangan sampai lebih dari seminggu tidak ke kampus. Biasanya kalau di rumah atau kos hanya main game atau handphone. Datanglah ke kampus, ke perpustakaan, atau ke jurusan. Jangan sampai menunggu hingga akhir semester baru ke jurusan,” tambahnya. Selain itu, mahasiswa diingatkan agar menyusun skala prioritas dengan perencanaan matang, sebab kesuksesan maju sidang sangat bergantung pada manajemen waktu.
Sementara itu, Mariatul Asiah. M.A., sebagai sekretaris jurusan, menyoroti pentingnya komunikasi mahasiswa dengan pihak prodi. Menurutnya, ada beberapa kasus mahasiswa SAA yang terpaksa di-DO atau pindah universitas akibat tidak adanya komunikasi. “Peraturan kampus sering berubah. Status akademik, KRS, KHS, dan hal-hal lain perlu dikomunikasikan ke prodi jika ada kendala, termasuk jika mahasiswa harus cuti,” jelasnya.
Beliau juga menekankan bahwa mahasiswa yang akan lulus akan selalu didukung penuh oleh prodi, termasuk dalam penyediaan kebutuhan administrasi, dengan catatan mahasiswa bersedia hadir dan aktif berkoordinasi di Banjarmasin.
Terkait syarat kelulusan, mahasiswa wajib memastikan jumlah SKS minimal 140, tidak memiliki mata kuliah dengan nilai D atau E, serta sudah menuntaskan mata kuliah bersyarat seperti UPB dan asrama. Selain itu, format ujian komprehensif kini hanya berlaku maksimal dua bulan. Jika mahasiswa tidak segera maju sidang setelah melewati batas tersebut, maka harus mengulang ujian kompre.
“Bangun komunikasi yang baik dengan pembimbing. Ingat juga, mahasiswa yang masih ada mata kuliah belum tuntas tidak bisa ikut KKN. KKN bisa digabung dengan skripsi, tapi tidak bisa digabung dengan pengambilan mata kuliah lain yang tertinggal,” tegasnya.
Melalui monitoring ini, prodi berharap mahasiswa semester akhir lebih termotivasi, terarah, dan dapat menyelesaikan studi sesuai target waktu.
