Tiga Mahasiswa Studi Agama Ukir Prestasi Gemilang, Dominasi Seleksi Mahasiswa Teladan FUH UIN Antasari 2025
Banjarmasin – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) UIN Antasari Banjarmasin kembali mencetak bibit unggul. Tiga mahasiswa dari Program Studi Agama Agama (SAA) Angkatan 2022 berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam Seleksi Mahasiswa Teladan Tingkat Fakultas. Pengumuman ini menunjukkan dominasi dan kualitas mahasiswa SAA dalam ajang yang menuntut keunggulan akademik, kepribadian, dan kontribusi sosial.
Ketiga mahasiswa berprestasi tersebut adalah:
Muhammad Zakariya Ansorie: Peraih Gelar Terbaik I Mahasiswa Teladan FUH
GD Arief Adnyana: Peraih Gelar Terbaik III Mahasiswa Teladan FUH
Yunisa Enny Stirman: Peraih Gelar Terbaik VI Mahasiswi Teladan FUH
Muhammad Zakariya Ansorie, yang dinobatkan sebagai Mahasiswa Teladan Terbaik I, menyampaikan rasa syukurnya. “Bagi saya, Mahasiswa Teladan bukan sekadar kompetisi, melainkan bentuk apresiasi bagi mahasiswa yang telah berdedikasi di bidangnya masing-masing. Predikat ini adalah mimpi yang telah saya pupuk sejak semester satu, terinspirasi oleh kakak-kakak tingkat yang lebih dulu menorehkan jejaknya. Alhamdulillah, di tengah kesibukan setalah menjalani KKN dan sedang dalam masa internship di Global Islamic Boarding School, saya diberi kepercayaan oleh jurusan tercinta untuk mewakili dalam ajang ini. Selama proses seleksi mulai dari tes keagamaan, prestasi akademik, bahasa Arab dan Inggris, hingga berbagai ujian lainnya saya justru banyak belajar bahwa diri ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. Namun Qadarullah, ketika pengumuman keluar, nama saya tercantum di posisi pertama posisi yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Niat awal saya hanyalah ingin mengukur dan mengevaluasi diri, tetapi Allah memberikan lebih dari sekadar hasil namun sebuah amanah. Saya merasa kata teladan masih terlalu tinggi untuk disematkan pada diri saya, namun saya belajar bahwa menjadi teladan bukan berarti harus sempurna. Justru, sikap konsisten dalam belajar dan berkembanglah yang menuntun kita menuju hal-hal baik hingga mampu menginspirasi orang lain. Saya percaya bahwa the journey of a thousand miles begins with a single step langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa kita pada perjalanan luar biasa di masa depan. Kepada semua pejuang mimpi, yang bekerja keras, begadang, bahkan menangis demi cita-citanya, percayalah bahwa usaha itu tidak akan sia-sia. Suatu hari, mimpi itu akan menjadi nyata.
Untuk teman-teman seperjuangan, terima kasih telah membersamai setiap proses dalam perjalanan akademik saya, khususnya keluarga besar SAA 22 terima kasih sudah menjadi tempat berbagi, mendengar, dan membantu saya hingga sejauh ini. Kepada para dosen tercinta Bapak Ahmad, Ibu Mariatul, Ibu Khalilah, serta seluruh dosen di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, terima kasih atas ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah diberikan. Saya tidak akan sampai pada titik ini tanpa dorongan dan arahan tulus dari Bapak dan Ibu sekalian. Untuk kedua orang tua saya, yang bekerja tanpa lelah demi keberlangsungan hidup anak-anaknya, yang rela menunda mimpinya demi mimpi kami — ucapan terima kasih tak akan pernah cukup. Namun hari demi hari, saya berusaha memperbaiki diri dan membuat mereka bangga, agar kelak setiap keringat yang jatuh terbayar dengan senyum bahagia.
Dan untuk kalian yang sedang berjuang meraih mimpi jangan pernah lelah meyakinkan diri bahwa kalian mampu, bahwa kalian hebat, dan bahwa kalian pantas untuk mengudara. Langkah kecil yang kalian ambil hari ini akan memberi dampak besar di kemudian hari. Namun ketika mimpi itu sudah kalian genggam, janganlah menegakkan kepala terlalu tinggi. Belajarlah dari padi yang, semakin berisi dan menjulang tinggi, justru semakin menunduk. “Ungkap Zakariya, ia juga mengungkapkan rasa syukur dan terimakasihnya, tak lupa pula kata motivasinya untuk kita semua agar kita semua yakin dengan langkah kecil yang kita ambil hari ini.
Senada dengan itu, GD Arief Adnyana yang menempati peringkat ketiga, mengungkapkan bahwa partisipasinya didorong oleh semangat untuk mengasah potensi diri. Ungkapan beliau “saya merasa perlu berterimakasih banyak pada fakultas Ushuluddin dan humaniora terutama di jurusan saya jurusan studi agama agama. banyak sekali pengalaman dan hal yang membuka pola pikir dan relasi saya dengan teman teman yang ada di berbagai agama. dari pengalaman observasi lapangan, bersosialisasi dengan non muslim, saya jadi paham bahwa sesama manusia wajib untuk saling mengasihi satu sama lain. selama di studi agama agama kemampuan berkomunikasi saya ikut meningkat, yang terbukti ketika saya melakukan KKN skll bersosialisasi tersebut terpakai di masyarakat, terutama dalam mengali budaya dan aspirasi masyarakat, saya ucapkan terimakasih pula kepada bapak Ahmad, ibu Mariatul, ibu khalilah dan segenap dosen studi agama agama secara khusus dan dosen fakultas Ushuluddin dan humaniora secara umum, berkat mereka pintu cakrawala keilmuan saya terbuka.” kata GD Arief.
Sementara itu, Yunisa Enny Stirman, peraih peringkat keenam, juga merasa terharu dan bangga. “Saya sangat bersyukur karena goals yang sudah dipersiapkan dari 4 bulan yang lalu khususnya bahasa inggris tercapai, aku sambil bimbel di sela-sela kesibukan lagi ngurus proposal, tugas kuliah dan masih jadi pengurus asrama, allhamdulillah ditengah ke hectic’an ini allah mudahkan. pesan aku untuk adik-adik yang mau ikut seleksi mahasiswa teladan persiapkan dengan baik dan yakinkan dirimu kalau kamu bisa, selalu minta doa kpd org tua dan keluarga.
Kalau kita mencoba kemungkinan ada 2, lolos atau ga lolos, kalo kita ga coba udh pasti ga lolos, so semangat yaa, tentukan goals mu dan usahakan itu.” tutur Yunisa dengan ucapan Syukur yang Mendalam dan Kepuasan atas Ketercapaian Target, diiringi Semangat untuk Memotivasi orang lain.
Ketiga mahasiswa angkatan 2022 ini telah menunjukkan bahwa Program Studi Ilmu Agama tidak hanya fokus pada kajian keilmuan agama, tetapi juga sukses mencetak individu yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat pengabdian. Prestasi ini menegaskan komitmen FUH UIN Antasari Banjarmasin dalam menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan siap menjadi agen perubahan di masyarakat.
Keberhasilan Zakariya, Arief, dan Yunisa diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FUH, khususnya Program Studi Agama Agama, untuk terus berkarya, berprestasi, dan menjadi teladan yang sesungguhnya.

